2.1 Departemenisasi atau Departmentalisasi
Pengertian secara
etimologis
Istilah Departemenisasi merupakan
terjemahan dari istilah bahasa Inggris,
-
Departmentation yang antara lain dikemukakan oleh :
o George . Terry
o Harold Koontz &
Cyril O’Donnell
-
Departmentalization yang antara lain dipakai oleh :
o Victor A. Thompson
o Dalton E.McFarland
-
Divisionalization yang antara lain digunakan oleh :
o Louis A. Allen
o Donald M. Bowman
Departementalisasi proses mengkombinasikan tugas kedalam
kelompok-kelompok atau departemen-departemen[1].
Pengertian secara umum
Yang dimaksud dengan Departemenisasi adalah aktivitas untuk
menyusun satuan-satuan organisasi yang akan diserahi bidang kerja tertentu atau
fungsi tertentu. Fungsi adalah sekelompok aktivitas sejenis berdasarkan
kesamaan sifatnya atau pelaksanaannya[2].
2.2 Pengertian Organisasi dan Satuan
Organisasi
Pengertian organisasi secara umum
Secara umum organisasi adalah suatu
kelompok orang yang bekerja sama untuk tujuan bersama secara rasional dan
sistematis, terencana, terpimpin, dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber
daya baik uang, metode, material, dan lingkungan, dan sarana-prasarana, data
dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai
tujuan organisasi[3].
Pengertian organisasi menurut para ahli
a.
Organisasi menurut Stoner
Organisasi adalah
suatu pola hubungan-hubungan yang melelui mana orang-orang dibawah pengarahan
manager mengejar tujuan bersama.
b.
Organisasi menurut Stephen P. Robbins
Menurut definisinya,
organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar,
dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasikan, yang bekerja atas
dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau
sekelompok tujuan.
c.
James D. Mooney
Organisasi adalah
bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
d.
Chester I. Bernard
Organisasi adalah
suatu sistem aktivitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
e.
Drs. H. Malayu S,P , Hasibuan,
Organisasi adalah
sebagai proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan, bermacam-macam
aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan bersama.
f.
Max Weber
Organisasi adalah
suatu kerangka hubungan terstruktur yang didalamnya terdapat wewenang, dan
tanggung jawab serta pembagian kerja menjalankan sesuatu fungsi tertentu.
Pengertian Satuan
Organisasi
Dari segi kedudukannya dalam struktur organisasi
dapat dibedakan adanya dua macam satuan organisasi, yaitu satuan organisasi
utama dan satuan organisasi lanjutan. Yang dimaksud dengan satuan organisasi
utama atau satuan utama adalah satuan-satuan organisasi yang berkedudukan
langsung di bawah pucuk pimpinan. Sedangkan yang dimaksud dengan satuan
organisasi lanjutan atau satuan lanjutan ialah satuan-satuan organisasi yang
berkedudukan di bawah satuan utama[4].
2.3 Departemenisasi di pembentukan Satuan Organisasi
Hal yang harus diperhatikan saat membentuk Satuan-Satuan
Organisasi
Pada waktu melakukan pembentukan satuan-satuan organisasi
hendaknya diperhatikan pedoman-pedoman sebagai berikut[5] :
a. Pengelompokan segenap aktivitas ke dalam satuan-satuan
organisasi yang jumlahnya sedikit mungkin dan sebanyak perlu berdasarkan
kesamaan sifatnya atau pelaksanaannya.
b. Terciptanya sejauh mungkin fungsi menyeluruh yang tunggal bagi
setiap satuan organisasi dengan menitik beratkan pada tercapainya fungsi yang
bersatu padu dan lebih sedikit satuan-satuan organisasi kecil-kecilan yang
berdiri sendiri.
c. Perluasan aktivitas yang wajar pada taraf pertama hendaknya
dapat diusahakan untuk ditampung oleh satuan-satuan organisasi yang telah ada
sehingga dapat dihindarkan terjadinya pengembangan struktur organisasi yang
tidak efisien. Baru kemudian apabila satuan organisasi yang telah ada sudah
tidak dapat menampung lagi perluasan aktivitas tersebut dibentuklah satuan
organisasi baru.
d. Untuk setiap aktivitas yang telah dilakukan oleh satuan
organisasi yang telah ada hendaknya tidak disusun lagi satuan-satuan organisasi
padanannya berupa Panitia, Tim, Komite, atau badan-badan khusus lainnya
sehingga menimbulkan satuan organisasi kembar.
e. Penambahan atau pengurangan satuan organisasi harus benar-benar
berdasarkan volume kerja sehingga dapat dihindarkan pembentukan satuan
organisasi yang hanya berdasarkan keinginan untuk mendudukkan seorang kawan,
keluarga, kawan separtai, sealiran atau segolongan, padahal tidak ada pekerjaan
yang harus dikerjakan. Demikian pula sebaliknya tidak akan terjadi penghapusan
sesuatu satuan organisasi hanya karena Pimpinan tidak senang dengan Kepala
sesuatu satuan organisasi.
f.
Satuan-satuan organisasi hendaknya
dikelompokkan menurut pembagian fungsi umum dalam organisasi.
2.4 Struktur Organisasi mengenai Departmenisasi
Contoh struktur organisasi Departmenisasi.
1.
Struktur organisasi yang salah
Merupakan satu tugas, harusnya menjadi satu departmen
2.
Struktur organisasi yang benar
Alasan kenapa struktur benar dan salah
Struktur pada gambar yang pertama di katakan salah karena pada
Sekretariat apabila telah terdapat Biro Tatawarkat tidak usah dibentuk lagi
Biru Arsip, Biro Expedisi. Karena aktivitas kearsipan dan pengiriman surat
merupakan salah satu aktivitas ketatawarkatan. Jadi yang merupakan fungsi bulat
adalah Biro Tatawarkat yang seimbang bulatnya dengan Biro Kepagawaian, Biro
Keuangan, Biro Perbekalan dan Biro Humas[6].
Maka dapat dilihat pada gambar kedua bagaimana struktur
organisasi yang benar, pada struktur organisasi tersebut bisa dilihat jika kolom
Biro Arsip dan Biro Expedisi tidak diikut sertakan karena telah adanya Biro
Tatawarkat, aktivitas kearsipan dan pengiriman surat merupakan salah satu
aktivitas ketatawarkatan.
2.5 Departmenisasi satuan Organisasi berdasarkan fungsinya
Macam-macam satuan organisasi
Satuan-satuan organisasi hendaknya dikelompokkan menurut
oenbagian fungsi umum dalam organisasi. Menurut pembagian fungsi umum dalam
organisasi, segenap satuan organisasi yang ada dapat dikelompokkan dalam
bermacam-macam satuan organisasi sebagai berikut :
1.
Satuan pimpinan/pimpinan
2.
Satuan haluan
3.
Satuan operasi
4.
Satuan komersil
5.
Satuan penunjangan
6.
Satuan control
7.
Satuan konsultasi
Pengertian masing-masing Satuan Organisasi
1.
Satuan pimpinan/pimpinan adalah
pemegang wewenang tertinggi serta penanggung jawabterakhir dari suatu
organisasi. Dinamakan satuan pimpinan apabila pimpinan itu terdiri dari
beberapa orangpejabat sebagai satu kesatuan, dan disebut pimpinan apabila hanya
terdiri dari seorang pejabat.
2.
Satuan haluan adalah satuan
organisasi yang melakukan aktivitas untuk menetapkan norma, peraturan,
kebijaksanaan pokok serta menampung pendapat masyarakat lingkungannya. Yang
termasuk Majelis Permusyawaratan Rakyat, penetapan haluan universitas oleh
Senat Universitas. Penetapan norma-norma terhadap masalah tertentu oleh badan
legeslatif, MPR, DPR. Senat Universitas di sampig menetapkan norma pokok juga
berusaha menampung pendapat masyarakat lingkungan. Yaitu MPR, DPR berusaha
menampung pendapat rakyat, sedang Senat Universitas berusaha menampung pendapat
civitas akademika.
3.
Satuan operasi adalah satuan
organisasi yang melakukan aktivitas pokok yang langsung berhubungan dengan
tercapainya tujuan organisasi. Yang termasuk aktivitas pokok Pemerintah Daerah
misalnya aktivitas yang berhubungan dengan penyelenggaraan pendidikan,
kesehatan, pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, keagamaan, dan
lain-lain. Yang termasuk aktivitas pokok dari Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan misalnya aktivitas yang berhubungan dengan penyelenggaraan
pendidikan tingkat bawah, pendidikan tingkat menengah, pendidikan tingkat
tinggi, kebudayaan, keolahragaan, dan aktivitas luar sekolah. Yang termasuk
aktivitas pokok suatu universitas misalnya aktivitas yang berhubungan dengan
penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran tinggi, penelitian, pengalaman ilmu
atau pengabdian masyarakat.
4.
Satuan komersil adalah satuan
organisasi yang melakukan aktivitas pokok yang langsung berhubungan dengan
tercapainya tujuan yang pengurusnya mendasarkan pada berbagai asas ekonomi.
Misalnya disini harus memperhatikan perbandingan permintaan penawaran, pencapai
laba dan sebagainya. Karna sebagian besar rakyat menghendaki memakai listrik,
air bersih, gas, pengangkutan maka diperlukan adanya satuan komersil yang wujud
konkritnya adalah Perusahaan Umum Listrik, Perusahaan Jawatan Air Bersih,
Perusahaan Gas, Perusahaan Jawatan Kereta Api, dan lain-lain.
5.
Satuan penunjang adalah satuan
organisasi yang melakukan aktivitas untuk membantu berbagai kebutuhan satuan
lain agar berjalan lancar.
Yang termasuk
aktivitas penunjang antara lain :
-
Pembentukan struktur organisasi
-
Penyusunan rencana kerja
-
Penyediaan, penggunaan, pengaturan
pemakaian, pemeliharaan, penyingkiran benda
-
Penyediaan, pencatatan, pembukuan,
pertanggung jawaban atas uang
-
Penyediaan, penggunaan, pengembangan,
kesejahteraan, pemberhentian tenaga kerja
-
Penghimpunan, pencatatan, pengolahan,
penggandaan, pengiriman, penyimpanan, pemeliharaan, penyingkiran, pemusnahan
bahan keterangan
-
Pembinaan hubungan baik dengan
lingkungan
-
Penyempurnaan organisasi dan tatakerja
6.
Satuan kontrol adalah satuan
organisasi yang melakukan aktivitas memeriksa, mengawasi, mencocokkan serta
mengusahakan agar pelaksanaan aktivitas satuan lain dapat sesuai dengan
perencanaan, peraturan, kebijaksanaan, pedoman serta berbagai ketentuan lain
yang telah ditetapkan.
7.
Satuan konsultasi adalah satuan
organsasi yang melakukan aktivitas memberikan bantuan keahlian dengan jalan
memberikan nasehat, saran, atau pertimbangan tentang maslah tertentu kepada
satuan lain. Yang termasuk aktivitas konsultasi misalnya pemberian nasehat dari
seorang ahli arsitektur tentang perencanaan perluasan kota kepada
Walikotamadya, pemberian dari dari ahli kepagawaian tentang ujian dinas, saran
dari ahli administrasi keuangan tentang penyusunan anggaran yang baik, pertimbangan
dari beberapa ahli kepada Direktur Perusahaan Jawatan Air Bersihtentang
cara-cara menambah produksi air bersih.
2.6 Macam-macam dasar penetapan Departmensasi
Departmenisasi berdasarkan Fungsi
Yaitu pembentukan satuan-satuan organisasi yang masing-masing
diserahi mengurus sekelompok aktivitas yang tergolong sejenis menurut sifatnya,
pelaksanaannya atau pertimbangan lain[7] .
Misalnya dalam suatu pabrik dibentuk satuan-satuan yang
masing-masing melakukan kegiatan produksi, pemasaran dan administrasi sehingga
di pabrik itu terdapat Seksi Produksi, Seksi Pemasaran, dan Bagian
Administrasi.
Departmenisasi berdasarkan Produksi
Yaitu pembentukansatuan-satuan organisasi yang masing-masing
diserahi aktivitas menghasilkan jenis barang tertentu[8].
Misalnya dalam suatu Perusahaan Elektronik dibentuk Pabrik
Radio, Pabrik Televisi, Pabrik Kulkas, Pabrik Bola Lampu.
Contoh lain misalnya dalam pabrik kendaraan terdapat
satuan-satuan yang masing-masing menghasilkan Sedan, Bus, Seksi Truk. Sebuah
contoh lain misalnya didalam pabrik senjata di dalamnya dibentuk Seksi Meriam,
Seksi Pistol, Seksi Mitraliur.
Departmenisasi berdasarkan Rangkaian kerja
Yaitu pembentukan satuan-satuan organisasi yang secara
berturutan harus dilalui oleh langkah-langkah pengerjaan sehingga pekerjaan
dapat selesai dengan baik.
Misalnya dalam perusahaan perabotan kantor yang membuat meja,
kursi, almari, dan lain-lain semacam itu di dalamnya dapat dibentuk
satuan-satuan yang masing-masing melakukan kegiatan pemotongan kayu,
pemasangan, dan pengecatan sehingga disitu akan ada Seksi Pemotongan, Seksi
Pemasangan, dan Seksi Pengecatan. Contoh lain misalna dalam pabrik tekstil
dibentuk satuan-satuan organisai yang melakukan kagiatan pemintalan, penenunan,
perajutan, pencelupan warna, penyelesaian atau wujud kongkritnya adalah Seksi
Permintaan, Seksi Penenunan, Seksi Perajutan, Seksi Pencelupan Warna dan Seksi
Penyelesaian.
Departmenisasi berdasarkan Langganan
Yaitu pembentukan satuan-satuan organisasi yang masing-masing
melakukan kegiatan memberikan pelayanan kepada oang-orang atau badan-badan
tertentu yang datang secara tetap.
Misalnya dalam suatu perusahaan besar di dalamnya dibentuk
satuan-satuan organisasi yang masing-masing melayani pembeli dari pemerintah,
pembelian dari badan-badan swasta, dan pembelian eceran. Cotoh lain misalnya
Balai Pengobatan yang besar atau lazimnya sekarang disebut Rumah Sakit di
dalamnya bisa terdapat satuan-satuan organisasi yang masing-masing melayani
pemeriksaan dan pengobatan penyakit jantung, penyakit paru-paru,
penyakit kulit, penyakit kanker, penyakit mata, penyakit anak-anak, wanita
hamil, sehingga dalam Rumah Sakit tersebut terdapat satuan-satuan dengan
sebutan Seksi Jantung, Seksi Paru-paru, Seksi Kulit, Seksi Kanker, Seksi Mata,
Seksi Anak-anak, Seksi Wanita Hamil.
Departmenisasi berdasarkan Jasa
Yaitu pembentukan satuan-satuan organisasi yang masing masing
diserahi aktivitas untuk memberikan jenis jasa tertentu.
Misalnya pada organisasi pemrintah terdapat Jawatan Penempatan
Tenaga , Jawatan Pariwisata, Perusahaan Asuransi. Contoh lain lagi misalnya
dalam suatu Lembaga Bantuan Hukum di dalamnya dibentuk satuan-satuan yang
masing-masing diserahi memberikan bantuan kepada masyarakat tentang masalah
hukum pidana, hukum dagang, hukum warisan, hukum agraria dan lain-lain.
Departmenisasi berdasarkan Alat.
Yaitu pembentukan satuan-satuan organisasi yang masing-masing
melakukan kegiatan dengan menggunakan alat-alat tertentu. Misalnya pada sekolah
teknik terdapat klas listrik, klas kimia, klas pengetaman,klas pembubutan, klas
penggergajian masinal.
Departmenisasi berdasarkan Wilayah
Yaitu pembentukan satua-satuan organisasi yang masing-masing
diserahi untuk mengurus satuan daerah tertentu. Misalnya dalam wilayah negara
republik indonesia dibentuk provinsi-provinsi, kabupaten-kabupaten,
kotamadya-kotamadya,kecamatan-kecamatan, desa-desa,dukuh-dukuh,rukun
warga-warga, rukun tetangga-tetangga. Contoh lain misalnya untuk keperluan
petahanan keamanan dalam wilayah negara dibentuk komando wilayah pertahanan
sumatra, komandowilayah pertahanan jawa, komandowilayah
pertahanan kalimantan, komando wilyah pertahanan irian jaya,
dan lain-lain. Didalam komando wilayah pertahanan dibentuk komando daerah
militer, komando distrik militer, komando rayon militer. Sebuah contoh lain lagi
misalnya perusahaan yang membuka cabang-cabang atau perwakilan-perwakilan.
Departmenisasi berdasarkan Waktu
Yaitu pembentukan satuan-satuan organisasi yang masing-masing
melakukan kegiatan pada waktu pagi,siang, malam. Contoh yang paling banyak
terjadi tentang hal ini adalah di pabrik yang harus bekerja selama 24 jam
sehingga para pekerjanya dikelompok-dikelompokkan yang masing-masing kelompok
bekerja selama 8 jam. Atau dalam suatu sekolahanyang siswanya sangat banyak
kadang-kadang dijumpai adanya kelas masuk pagi dan kelas masuk sore.
Departmenisasi berdasarkan Jumlah
Yaitu pembentukan satuan organisasi yang masing-masing
beranggotakan sejumlah orang tertentu. Misalnya dalam kalangan militer dikenal
dengan sebutan Regu, Kompi, Batalyon, dan lain-lain.
2.7 Departmenisasi Satuan Organisasi Khusus
Departemenisasi Satuan Organisasi Khusus, Alasan
dibentuknya, Keuntungan, dan kelemahannya
Departemenisasi satuan organisasi khusus, yaitu pembentukan
satuan organisasi yang akan melakukan aktivitas yang setelah dipelajari
benar-benar tidak akan dapat ditampung oleh satuan organisasi yang telah ada
dalam struktur organisasi rutin dan aktivitasnya bersifat semantara[9].
Tiap tiap satuan organisasi khusus yang dibentuk hendaknya
menggunakan nomenklatur atau sebutan satuan organisasi tertentu sehungga dari
sebutan satuan organisasi itu segera dapat diketahui aktivitas khusus apa yang
dilakukan oleh satuan organisasi khusus yang bersangkutan.
Beberapa sebutan satuan organisasi khusus adalah :
a.
Tim, sebutan satuan organisasi ini
digunakan apabila aktivitas utamanya adalah melakukan penelitian, bersifat
sementara dan tidak dapat dilakukan oleh satuan organisasi yang sudah ada pada
struktur organisasi rutin. Misalnya Tim Kesehatan, Tim Atom Untuk Perdamaian,
Tim Daerah Pasang Surut, Tim Batik Klasik.
b.
Komisi, sebutan satuan organisasi ini
digunakan apabia aktivitas utamanya adalah melakukan pemberian nasehat,
bersifat sementara dan tidak dapat dilakukan oleh satuan organisasi yang telah
ada pada struktur organisasi rutin. Misalnya Komisi Perencanaan kota, Komisi
Kurikulum, Komisi Siaran Sekolah.
c.
Komite, sebutan satuan organisasi ini
digunakan apabila aktivitas utamanya adalah melakukan pemeriksaan, bersifat
sementara, dan tidak dapat dilakukan oleh satuan organisasi yang telah ada pada
struktur organisasi rutin. Misalnya Komite Proyek Bendungan, Komite Perusahaan
Daerah.
d.
Satuan tugas atau lebih dikenal
dengan akronim satgas, sebutan satuan ini digunakan apabila aktivitas utamanya
adalah melakukan pekerjaan tertentu yang secara mendesak perlu segera
diselesaikan, bersifat sementara,dan tidak dapat dilakukan oleh satuan
organisasi yang telah ada pada struktur organisasi rutin. Misalnya Satgas
Bencana Banjir, Satgas Gempa Bumi.
e.
Panitia, sebutan satuan organisasi
ini digunakan apabila aktivitas utamanya adalah melakukan pekerjaan tertentu
yang tidak termasuk salah satu aktivitas tersebut diatas, bersifat sementara
dan tidak dapat dilakukan oleh satuan organisasi yang telah ada pada struktur
organisasi rutin. Misalnya Panitia Penterjemah Kitab Suci, Panitia Pembelian
Senjata.
Bila suatu aktivitas memang benar-benar sudah tidak dapat
dilakukan oleh satuan organisasi yang telah ada pada struktur organisasi rutin
dan aktivitasnya bersifat sementara, kemudian diputuskan untuk dibentuk satuan
organisasi khusus berupa Tim, Komisi, Komite, Satgas, atau Panitia memiliki
keuntungan sebagai berikut, seperti yang dikemukakan oleh Herbert G.Hick didalam
mengemukakan keuntungan adanya Panitia[10] :
1.
Creating = menumbuhkan
daya kreasi
2.
Communicating = memudahkan
penyampaian informasi
3.
Motivating = menimbulkan dorongan
untuk ikut serta melaksanakan
4.
Democratizing = mengurangi
kekuasaan mutlak dari pimpinan
5.
Consolidating power and
authority = terkumpulnya kekuatan dan wewenang
6.
Combining abilities =
tergabungnya berbagai kemampuan
7.
Avoiding action = dapat menjauhkan
diri dari tindakan khusus
8.
Blurring responsibility =
menghindarkan tanggung jawab tunggal
9.
Coordinating = sebagai alat
koordinasi
10.
Advising = mematangkan nasehat
11.
Representing = semua pihak dapat
terwakili
Tetapi akan segera nampak bahwa disamping adanya keuntungan yang
diperoleh dari pembentukan satuan organisasi khusus tersebut ada pula
kelemahannya[11], yaitu :
1.
Cost = biaya mahal
2.
Least denominator = tidak merupakan
keputusan terbaik dari pendiri masing-masing anggota
3.
Indecision = kadang-kadang tidak
tercapai keputusan yang diperlukan karena timbulnya pertentangan
4.
Split accountability = tanggung jawab
terpecah
5.
Tyrany of minority = timbulnya tirani
minoritas
6.
Self-perpetuation = mengekalkan diri.
Pedoman Departmenisasi Satuan Organisasi Khusus.
Agar satuan organisasi khusus yang telah dibentuk dapat bekerja
dengan lancar serta berhasil baik mencapai tujuannya perlu diperhatikan
berbagai pedoan berikut :
a.
Tiap-tiap pembentukan satuan organisasi
khusus apaun namanya harus dirumuskan denga jelas tujuannya
b.
Tiap-tiap satuan organisasi khusus
yang dibentuk harus ditentukan dengan tega kedudukannya, misalnya harus
ditentukan dengan tegas apakah satuan organisasi yang terbentuk itu berkedudukan
langsung dibawah pucuk pimpinan organisasi yang membentuk atau berkedudukan
dibawah pimpinan satuan organisasi dari organisasi yang membentuk
c.
Dilakukan pemilihan atau pengangkatan
yang saksama terhadap para calon anggotanya sehingga dapat dihindarkan pemilihan
atau pengangkatan berdasarkan pembentuk atau selera calon anggota.
Sebagai ukuran pemilihan atau pengangkatan anggota antara lain
misalnyakemempuannya memang dibutuhkan atau bidang kerjanya tersangkut
d.
Jumlah anggota sebaiknya tidak
terlalu banyak. Dalam hal jumlah ini Ernest Dale mengatakan : “jumlah anggota
satuan organisasi khusus sebaiknya berkisar antara 6 orang sampai 16 orang”
e.
Kepada setiap satuan organisasi
khusus yang dibentuk harus diberikan suatu tata kerja yang sederhana agar dapat
menjalankan aktivitasnya dengan lancar
f.
Kepada tiap satuan organisasi khusus
yang dibentuk harus diberikan bantuan fasilitas secukupnya
g.
Terhadap satuan organisasi khusus
yang dibentuk harus dilakukan pengontrolan secara berkelanjutan
h.
Tiap satuan organi khusus yang
dibentuk harus diwajibkan membuat laporan secara berkala tentang aktivitas yang
dilakukan
i.
Memilih ketua dengan tepat. Dalam hal
ini jangan sampai terjadi asal “saya bersedia” atau sebaliknya asal “bukan
saya”, melainkan dapat digunakan sebagai pedomandi samping syarat-syarat
kepemimpinan pada umumnya yang perlu ditekankan adalah yang bersangkutan memang
diperlukan kemampuannya atau bidang kerjanya tersangkut.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar